Assalaamu'alaikum
Kipas yang menempel diatas dinding -layaknya cicak- akan terus berputar. Mengapa ? Karena dia tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk berhenti berputar. Mengapa dia tidak tahu ? Karena dia tidak punya akal. Mengapa tidak punya akal ? Karena dia benda mati.
Akankah kita seperti kipas yang terus berputar tanpa tahu kapan waktu untuk berhenti padahal kita memiliki akal ? Tentu jawabannya tidak, karena kita bukan benda mati yang tidak memiliki akal.
Sejatinya akal diberikan oleh Allah SWT untuk berfikir dan memahami. Namun terkadang kita jadikan akal hanya sebagai "Kipas" yang hanya mengikuti alur kehidupan dunia. Kita sering tidak menggunakan akal untuk berfikir, terlebih lagi memahami.
Akankah kita seperti kipas yang terus berputar tanpa tahu kapan waktu untuk berhenti padahal kita memiliki akal ? Tentu jawabannya tidak, karena kita bukan benda mati yang tidak memiliki akal.
Sejatinya akal diberikan oleh Allah SWT untuk berfikir dan memahami. Namun terkadang kita jadikan akal hanya sebagai "Kipas" yang hanya mengikuti alur kehidupan dunia. Kita sering tidak menggunakan akal untuk berfikir, terlebih lagi memahami.
Pernahkah kita mencoba sedikit untuk memahami hal-hal kecil disekitar kita? Hujan misalnya. Pernahkah memahami bagaimana hujan turun? Bagaimana air laut yang asin berubah menjadi air tawar yang segar? Bagaimana cara air naik ke atas langit dan menjadi awan lalu jadilah hujan? Bagaimana bisa awan menjatuhkan kandungan air yang besar menjadi titik-titik air yang bermanfaat? Bagaimana jika hujan menurunkan semua isinya ke bumi secara langsung? Tentu hujan akan menjadi musibah dan musuh besar bagi makhluk hidup.
Orang yang tahu tentang suatu hal bisa dikatakan sebagai orang cerdas. Ya, orang cerdas yang bisa mengetahui suatu hal yang tidak diketahui orang lain. Ia menggunakan akalnya untuk berfikir tapi belum tentu untuk memahami. Orang yang cerdas bisa menjadi orang yang sangat bodoh, karena menganggap dirinya lebih tahu dan dunia sudah dalam genggamannya.
Tentu tidak, orang CERDAS yang sesungguhnya ialah orang yang merasa BODOH jika ia menganggap dirinya telah mengetahui suatu hal secara sempurna. Dan orang BODOH yang sesungguhnya ialah orang yang merasa CERDAS menganggap dirinya telah mengetahui suatu hal secara sempurna.
Tentu tidak, orang CERDAS yang sesungguhnya ialah orang yang merasa BODOH jika ia menganggap dirinya telah mengetahui suatu hal secara sempurna. Dan orang BODOH yang sesungguhnya ialah orang yang merasa CERDAS menganggap dirinya telah mengetahui suatu hal secara sempurna.
Orang CERDAS pasti tidak akan sombong, karena ia tahu bahwa ilmu yang ia miliki hanya seperti sebutir debu diantara padang pasir yang luas. Ia akan merasa malu apabila merasa tinggi dan menganggap rendah orang lain. Sedangakan orang BODOH ialah sebaliknya.
Maka dari itu, kita dianjurkan untuk membaca dan belajar. Belajar berfikir dan memahami kehidupan ini. Semoga kita dapat menjadi orang BODOH, dalam artian sebagai orang CERDAS yang sesungguhnya.
Wassalaamu'alaikum